MAKALAH
Media dan Tekhnologi Pembelajaran
Ekonomi
Jenis dan Klasifikasi Media
Oleh
Kelompok
III
Bambang
Ardiyanto
Faisal
Arif
Mentari
Ritonga
Magister Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang
2015
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji
syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyusun makalah ini sesuai dengan kemampuan
yang kami miliki.
Adapun dalam makalah ini, kami membahas
mengenai “Jenis dan Klasifikasi Media”
yang menitik beratkan pada: Jenis – jenis media, Klasifikasi media, dan
Karakteristik media.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan tangan
terbuka demi kesempurnaan penyusunan makalah kami yang selanjutnya. Kami
berharap penyusunan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami semua. Amin.
Sekian dan terima kasih, Wassalam.
Padang, 19 September 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan,
orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia
pendidikan, media pembelajaran terus mengalami
perkembangan dan terampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing
ciri dan karakteristiknya. Dari sinilah kemudia timbul usaha-usaha untuk
melakukan klasifikasi atau pengelompokan media yang mengarah pada pembuatan
taksonomi media pendidikan ataupun
pembelajaran.
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran akan mempermudah
para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada
waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu dan menekan
kegagalan dalam pembelajaran. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan,
materi, serta kemampuan dan karakteristik belajar, akan sangat menunjang
efisiensi dan efektifitas proses dan hasil pembelajaran.
2.
Rumusan
Masalah
1)
Apa saja jenis-jenis media
pembelajaran?
2)
Bagaimana
pengklasifikasian media pembelajaran?
3)
Bagaimana karakteristik
dari media pembelajaran?
BAB II
JENIS DAN KLASIFIKASI MEDIA
PEMBELAJARAN
A. Jenis Media
Pembelajaran
Meskipun sudah banyak ragam dan
format media yang dikembangkan dan diproduksi untuk pembelajaran, namum pada
dasarnya media tersebut dapat di kelompokkan menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Media audio
Media audio adalah jenis media yang
digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan pendengaran peserta
didik.
2. Media visual
MedIa visual adalah jenis media yang
dugunakan hanya mengandalkan indera penglihatan semata.
3. Media
audio-visuaL
Media audio-visual adalah jenis
media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran
dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.
4. Multimedia
Multimedia yaitu media yang
melibatkan berbagai indera dalam satu kegiatan pembelajaran.
B. Klasifikasi Media Pembelajaran
1. Berdasarkan
Ciri Fisik
Berdasarkan
ciri dan bentuk fisiknya, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat
macam, yaitu:
1)
Media pembelajaran dua dimensi (2D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari satu
arah pandangan saja yang hanya dilihat dimensi panjang dan lebarnya saja,
misalnya foto, grafik, peta, gambar, bagan, papan tulis, dan semua jenis media
yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
2)
Media pembelajaran tiga dimensi (3D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah
pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi/tebal.
Beberapa contohnya antara lain adalah model, prototipe, bola, kotak, meja,
kursi, mobil, rumah, gunung, dan alam sekitar.
3)
Media pandang diam (still picture), yaitu
media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam (tidak
bergerak) pada layar. Misalnya foto, lukisan, gambar binatang atau gambar alam
semesta yang diproyeksikan dalam kegiatan pembelajaran.
4)
Media pandang gerak (motion picture), yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang dapat
menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi, film atau video
recorder termasuk media pandang gerak yang disajikan melalui layar monitor (screen) di komputer atau layar LCD
dan sebagainya.
2. Berdasarkan
Unsur Pokok
Berdasarkan unsur pokok atau indera
yang dirangsang, media pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3 macam, yakni
media visual, media audio, dan media audio visual. Ketiga penggolongan ini
dijabarkan lebih lanjut oleh Sulaiman (2001) menjadi sepuluh macam, yaitu :
1)
Media audio: media yang
menghasilkan bunyi, misalnya audio cassette tape recorder, dan radio.
2)
Media visual: media visual dua
dimensi dan media visual tiga dimensi.
3)
Media audio-visual: media yang
dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit media.
4)
Media audio motion visual: penggunaan
segala kemampuan audio dan visual ke dalam kelas, seperti televisi, video
tape/cassette recorder dan sound-film.
5)
Media audio still visual: media
lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada, seperti sound-filmstrip,
sound-slides, dan rekaman still pada televisi.
6)
Media audio semi-motion: media
yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi tidak bisa menstransmit secara
utuh suatu motion yang nyata. Misalnya: telewriting dan recorded telewriting.
7)
Media motion visual: silent film
(film-bisu) dan (loop-film).
8)
Media still visual: gambar,
slides, filmstrips, OHP dan transparansi.
9)
Media audio: telepon, radio,
audio, tape recorder, dan audio disk.
10) Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang
berupa simbol-simbol tertentu saja dan berupa alphanumeric, seperti buku-buku,
modul, majalah, dll.
Pengelompokan lainnya dibuat oleh
Anderson (1998) yang mana media dibagi menjadi 10 kelompok, yakni :
No.
|
Golongan Media
|
Contoh dalam Pembelajaran
|
1.
|
Audio
|
Kaset audio, siaran radio, CID, telepon
|
2.
|
Cetak
|
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
|
3.
|
Audio
cetak
|
Kaset
audio yang dilengkapi bahan tertulis
|
4.
|
Proyeksi
visual diam
|
Overhead
transparansi (OHT), film bingkai (slide)
|
5.
|
Proyeksi
audio visual diam
|
Film
bingkai (slide) bersuara.
|
6.
|
Visual
gerak
|
Film
bisu
|
7.
|
Audio
visual gerak
|
Film gerak
bersuara, video NCD, televisi
|
8.
|
Obyek
fisik
|
Benda
nyata, model, spesimen
|
9.
|
Manusia
dan lingkungan
|
Guru,
pustakawan, laboran
|
10.
|
Komputer
|
CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI (pembelajaran berbasis
komputer)
|
3. Berdasarkan
Pengalaman Belajar
A) Menurut
Edgar Dale
Edgar Dale (1996)
mengelompokkan media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh
pembelajar. Jenjang pengalaman itu disusun dalam suatu bagan yang dikenal
dengan nama Dale’s Cone of Experience
(kerucut pengalaman Dale). Penggambaran Dale dalam kerucutnya itu, pengalaman
belajar disusun secara berurutan menurut tingkat kekonkretan dan keabstrakan
pengalaman. Pengalaman yang semakin konkret diletakkan pada dasar kerucut dan
semakin kepuncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak.
B)
Menurut
Thomas dan Sutjiono
Menurut
Thomas dan Sutjiono
Thomas
dan Sutjiono dalam Rayandra Asyhar mengklasifikasikan media pembelajaran
menjadi tiga kelompok, yakni pengalaman langsung, pengalaman tiruan dan
pegalaman verbal.
1)
Pengalaman melalui
informasi verbal, yaitu berupa kata-kata lisan yang diucapkan oleh pembelajar,
termasuk rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun
dicetak seperti bahan cetak, radio dan sejenisnya.
2)
Pengalaman media
nyata, yaitu berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (first hand experience)
maupun mengamati atau objek sebenarnya di lokasi. Media yang termasuk kelompok
ini adalah alam semesta, real process/activities seperti sentra produksi,
hutan, pasar dan sejenisnya.
3)
Pengalaman melalui
media tiruan adalah berupa tiruan atau model dari suatu objek, proses atau
benda. Tiruan tersebut bisa berwujud model, prototipe, simulasi proses, tiruan
dari situasi melalui dari dramatisasi atau sandiwara, dan berbagai rekaman atau
objek kejadian. Contohnya globe bumi sebagai model planet bumi.
4.
Berdasarkan
Penggunaan
Penggolongan
media pembelajaran berdasarkan penggunaannya dapat dibagi tiga kelompok, yaitu
media yang dikelompokkan berdasarkan jumlah pengguna, berdasarkan cara
penggunaannya, dan berdasarkan hierarki manfaat media.
a)
Berdasarkan jumlah
penggunanya
Berdasarkan
jumlah penggunanya, media pembelajaran dapat dibedakan ke dalam tiga macam,
yakni:
1)
Media pembelajaran
yang penggunaannya secara individual oleh peserta didik.
2)
Media pembelajaran
yang penggunaannya secara berkelompok/kelas.
3)
Media pembelajaran
yang penggunaannya secara masal.
b)
Berdasarkan cara
penggunaannya
Berdasarkan
cara penggunaannya, media pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)
Media tradisional
atau konvensional (sederhana), misalnya peta, ritatoon (simbol-simbol grafis),
rotatoon (gambar berseri), dll.
2)
Media modern atau
kompleks, seperti komputer diintegrasikan dengan media-media elektronik
lainnya.
c)
Pengelompokan
berdasarkan hirarki manfaat media
Menurut
Midun sebagaimana dalam Rayandra Asyhar, selain jumlah pengguna dan cara
penggunaannya, media pembelajaran dapat pula digolongkan berdasarkan hirarki
pemanfaatannya dalam pembelajaran. Hal ini diungkapkan oleh Duncan, yang ingin
mensejajarkan biaya investasi, kelengkapan dan keluasan lingkup sasarannya di
satu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup
sasaran dan rendahnya biaya di lain pihak, dengan tingkat kerumitan perangkat
medianya dalam satu hirarki. Dengan kata lain, semakin rumit jenis perangkat
media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah
pengadaannya, tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas ruang
lingkup sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana jenis perangkat medianya,
semakin murah biayanya, semakin mudah penggunannya, semakin khusus dan lingkup
sasarannya semakin terbatas.
C.
Karakteristik
Media Pembelajaran
Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada
media visual terdiri dari garis, bentuk, warna, dan tekstur (Arsyad, 1997).
Untuk memberi kesan penekanan, juga untuk membangun kemenarikan dan
keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi realisme dan menciptakan respon
emosional diperlukan warna. Sementara, tekstur digunakan untuk menimbulkan
kesan kasar dan halus, juga untuk menambah penekanan sebagaimana halnya warna.
Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran, perlu
diperhatikan beberapa prinsip agar media tersebut memberikan pengaruh efektif
dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Meyer (2009) menyebutkan sepuluh
prinsip,yang secara rinci tercantum dalam bukunya "Multimedia
Learning". Selanjutnya, Arsyad (1997) menyatakan simbol pesan visual
hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.
·
Kesederhanaan secara
umum mengacu kepada sejumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah
elemen yang lebih sedikit memudahkan peserta didik menangkap dan memahami pesan
yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang dan rumit harus
dibagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Kata-kata harus
memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak
terlalu beragam dalam satu tampilan atau serangkaian tampilan visual.
·
Penekanan. Meskipun
penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin
disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi
pusat perhatian peserta didik. Dengan menggunakan ukuran, hubungan- hubungan,
perspektif, warna atau ruang penerangan dapat diberikan unsur penting.
·
Keterpaduan. la mengacu
kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika
diamati akan berfungsi bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan
menyatu sebagai suatu keseluruhan yang dapat dikenal dan dapat membantu
pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya. Misalnya, jika kita
menginformasikan tentang guru yang sedang mengajar di kelas, maka elemen-elemen
yang terkandung dalam informasi itu harus ada, seperti guru itu sendiri, siswa,
bangku, papan tulis, media, dll.
1.
MediaVisual Non
Proyeksi
Media visual non proyeksi
merupakan jenis media yang sering digunakan dalam pembelajaran karena
penggunaannya sederhana, tidak memerlukan banyak kelengkapan dan relatif tidak
mahal. Media visual nonproyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih
realistik. Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam
pembelajaran antara lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model
dan prototipe dan media grafis.
Beberapa
jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran antara lain: benda realita
(real object) atau benda nyata, model dan prototipe dan media grafis
a.
Benda
Realita (Banda Nyata)
Benda
nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta didik sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka. Benda tersebut tidak harus
dihadirkan di ruang kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, tetapi siswa
dapat melihat langsung ke lokasi obyek. Sebagai contoh, untuk mempelajari keanekaragaman hayati, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem,.dan organ tanaman, siswa bisa
mengamatinya langsung di lokasi atau habitatnya, misalnya melalui
kunjungan atau studi lapangan.
b.
Model dan
Prototipe
Model dan prototipe
adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau
pengganti dari benda yang sesungguhnya.
Penggunaan model atau prototipe dalam pembelajaran
untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan benda realia, baik keterbatasan karena alasan biaya maupun karena sulit
dijangkau. Misalnya, untuk mempelajari letak geografis wilayah di planet bumi
diperlukan model berupa globe bumi.
c.
Media
Ceta
Media
cetak adalah media pembelajaran yang disajikan dalam
bentuk tercetak (prited media). Media jenis ini termasuk kelompok media yang paling tua dan banyak digunakan dalam proses
pembelajaran karena praktis penggunaannya dan tersedia di banyak tempat. Beberapa contoh media cetak adalah buku teks, modul, majalah dan sejenisnya.
d.
Media
Grafis
Media
grafis menyalurkan pesan dan informasi melalui simbol-simbol
visual. Fungsi dari media gratis adalah menarik perhatian, memperjelas
sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu
fakta atau konsep yang mudah terlupakan apanila hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Beberapa
contoh media grafis antara lain:
gambar, kartun, karikatur, grafik, diagram, dan lain-lain.
2. MediaVisual Proyeksi
Berkembangnya
produk-produk teknologi informasi dan komunikasi, dan komputer dewasa ini,
memungkinkan media visual pembelajaran dapat ditampilkan dengan alat proyeksi (projektor).
Proyektor berfungsi untuk menampilkan objek-objek atau ilustrasi pada layar
proyeksi atau layar monitor dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran
sebenarnya, sehingga mudah dilihat dan diamati oleh seluruh peserta didik dalam
satu kegiatan pembelajaran. Media visual proyeksi dapat dibuat dari kreasi
hasil pemotretan menggunakan kamera dan hasil kreasi tanpa kamera melainkan
menggunakan program aplikasi yang tersedia dalam berbagai macam seperti
Powerpoint, ChennDraw, AutoCad, Paint dan lain-lain.
3. Media Audio
Media audio adalah
media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media
audio berfungsi merekam dan memancarkan suara manusia, binatang, dll dan untuk
tujuan interview. Media audio digunakan dalam pengembangan keterampilan-keterampilan mendengarkan untuk pesan-pesan lisan atau
informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif
berupa kata-kata, musik, dan efek suara (sound effect). Media audio memiliki
jenis dan bentuk yang bervariasi, di antaranya adalah radio, piringan hitam,
pita kaset suara, compact disc (CD).
Pesan-pesan
dapat juga dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan mendengarkan dari si penerima pesan. Penerima
pesan harus mampu mengarahkan
dan mendukung konsentrasinya pada suatu rangkaian informasi yang didengarnya. Dan seringkali kita
berpikir lebih cepat dari pada
membaca dan menulis dan menggunakan. Seorang pendengar yang baik perlu mengembangkan keterampilan untuk
mengorganisasikan dan menyimpan informasi, sehingga pesan atau informasi
disimpan di dalam ingakatan
jangka panjang (long term memory) bertahan lama. Hal itu akan terjadi jika: pengirim pesan (komunikator)
menyampaikan pesan dengan jelas dan logis, maka penerima pesan (komunikan) akan
memahami pesan yang
disampaikan oleh komunikator dengan baik.
4. Media Audio-Visual
Media ini dapat
menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat
mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio-visual terbagi dua macam,
yakni:
·
Audio visual murni
yaitu balk unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu satu sumber
seperti video kaset.
·
Audio visual tidak
murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal-dari cumber yang berbeda.
Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor
dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Media video dapat diklasifikasikan sebagai media audio-visual. Walau bentuk
fisiknya berbeda, media ini memiliki kesamaan dengan film, yakni sama-sama
mampu menayangkan gambar bergerak. Media
video telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari hiburan, sampai bidang pendidikan dan
pembelajaran. Media ini dapat
mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya. Perencanaan yang baik dalann
menggunakan media video akan membuat
proses komunikasi (pembelajaran) menjadi
lebih efektif.
5. Multimedia
Istilah multimedia nnuncul pertama kali di awal 1990 melalui media masa.
Istilah ini dipakai untuk nnenyatukan teknologi digital dan analog dibidang
entertainment, publishing, communications, marketing, advertising, dan juga
commercial. Multimedia merupakan penggabungan dua kata "multi" dan
"media". Multi berarti "banyak" sedangkan media atau bentuk
jamaknya berarti medium.
Vaughan (2004) menjelaskan bahwa multimedia adalah
sennbarang kombinasi
yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi,animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui
hardware komputer. Sejalan dengan hal di atas, Heinich et al (2005) menyatakan bahwa
multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang berpadu seperti
teks,grafik,animasi, dan video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem
konnputer (Supriatna, 2007).
Dengan mempelajari karakteristik media pembelajaran, maka kita akan
mengetahui berbagai karakteristik media sebagai bahan acuan dalam menyampaikan
pembelajaran kepada siswa dengan menggunakan media supaya kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih efektif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1)
Sudah sangat banyak
ragam dan format media yang dikembangkan dan diproduksi untuk pembelajaran,
namum pada dasarnya media tersebut dapat di kelompokkan menjadi empat jenis,
yaitu : Media Audio, media visual, media
audio-visual, dan multimedia.
2)
Pengelompokan media
pembelajaran itu sangatlah penting. Media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan
ciri fisik, berdasarkan pengalaman belajar, berdasarkan persepsi indera,
berdasarkan pengunaan, dan berdasarkan manfaat atau hirarki.
3)
Setiap media
pembelajaran memiliki karakteristik masing-masing itu semua berdasarkan dari
jenis media pembelajaran.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar