Recent Posts

Sabtu, 12 Desember 2015

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN



MAKALAH
Media dan Tekhnologi Pembelajaran Ekonomi

Jenis dan Klasifikasi Media


                                                                             



  
Oleh
Kelompok III
Bambang Ardiyanto
Faisal Arif
Mentari Ritonga



  
Magister Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang
2015




KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyusun makalah ini sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.
Adapun dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Jenis dan Klasifikasi Media” yang menitik beratkan pada: Jenis – jenis media, Klasifikasi media, dan Karakteristik media.
Kami  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan tangan terbuka demi kesempurnaan penyusunan makalah kami yang selanjutnya. Kami berharap penyusunan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami semua. Amin.
Sekian dan terima kasih, Wassalam.




        Padang, 19 September 2015


        Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan,  media pembelajaran terus mengalami perkembangan dan terampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan karakteristiknya. Dari sinilah kemudia timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media yang mengarah pada pembuatan taksonomi media pendidikan  ataupun pembelajaran.
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu dan menekan kegagalan dalam pembelajaran. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik belajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektifitas proses dan hasil pembelajaran.

2.      Rumusan Masalah
1)      Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?
2)      Bagaimana pengklasifikasian media pembelajaran?
3)    Bagaimana karakteristik dari media pembelajaran?





BAB II
JENIS DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

A.    Jenis Media Pembelajaran
            Meskipun sudah banyak ragam dan format media yang dikembangkan dan diproduksi untuk pembelajaran, namum pada dasarnya media tersebut dapat di kelompokkan menjadi empat jenis,  yaitu sebagai berikut :
1.      Media audio
Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan pendengaran peserta didik.
2.      Media visual
MedIa visual adalah jenis media yang dugunakan hanya mengandalkan indera penglihatan semata.
3.      Media audio-visuaL
Media audio-visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.
4.      Multimedia
Multimedia yaitu media yang melibatkan berbagai indera dalam satu kegiatan pembelajaran.

B.     Klasifikasi Media Pembelajaran
1.      Berdasarkan Ciri Fisik
Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat macam, yaitu:
1)      Media pembelajaran dua dimensi (2D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari satu arah pandangan saja yang hanya dilihat dimensi panjang dan lebarnya saja, misalnya foto, grafik, peta, gambar, bagan, papan tulis, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
2)      Media pembelajaran tiga dimensi (3D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi/tebal. Beberapa contohnya antara lain adalah model, prototipe, bola, kotak, meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan alam sekitar.
3)      Media pandang diam (still picture), yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam (tidak bergerak) pada layar. Misalnya foto, lukisan, gambar binatang atau gambar alam semesta yang diproyeksikan dalam kegiatan pembelajaran.
4)      Media pandang gerak (motion picture), yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi, film atau video recorder termasuk media pandang gerak yang disajikan melalui layar monitor (screen) di komputer atau layar LCD dan sebagainya.

2.      Berdasarkan Unsur Pokok
Berdasarkan unsur pokok atau indera yang dirangsang, media pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3 macam, yakni media visual, media audio, dan media audio visual. Ketiga penggolongan ini dijabarkan lebih lanjut oleh Sulaiman (2001) menjadi sepuluh macam, yaitu :
1)      Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya audio cassette tape recorder, dan radio.
2)      Media visual: media visual dua dimensi dan media visual tiga dimensi.
3)      Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit media.
4)      Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke dalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan sound-film.
5)      Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada, seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televisi.
6)      Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Misalnya: telewriting dan recorded telewriting.
7)      Media motion visual: silent film (film-bisu) dan (loop-film).
8)      Media still visual: gambar, slides, filmstrips, OHP dan transparansi.
9)      Media audio: telepon, radio, audio, tape recorder, dan audio disk.
10)  Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simbol tertentu saja dan berupa alphanumeric, seperti buku-buku, modul, majalah, dll.

     Pengelompokan lainnya dibuat oleh Anderson (1998) yang mana media dibagi menjadi 10 kelompok, yakni :
No.
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
1.
 Audio
 Kaset audio, siaran radio, CID, telepon
2.
 Cetak
 Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3.
 Audio cetak
 Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4.
 Proyeksi visual diam
 Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5.
 Proyeksi audio visual diam
 Film bingkai (slide) bersuara.
6.
 Visual gerak
 Film bisu
7.
Audio visual gerak
Film gerak bersuara, video NCD, televisi
8.
Obyek fisik
Benda nyata, model, spesimen
9.
Manusia dan lingkungan
Guru, pustakawan, laboran
10.
Komputer
CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI (pembelajaran berbasis komputer)






3.      Berdasarkan Pengalaman Belajar
A)    Menurut Edgar Dale
Edgar Dale (1996) mengelompokkan media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh pembelajar. Jenjang pengalaman itu disusun dalam suatu bagan yang dikenal dengan nama Dale’s Cone of Experience (kerucut pengalaman Dale). Penggambaran Dale dalam kerucutnya itu, pengalaman belajar disusun secara berurutan menurut tingkat kekonkretan dan keabstrakan pengalaman. Pengalaman yang semakin konkret diletakkan pada dasar kerucut dan semakin kepuncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak.
B)    Menurut Thomas dan Sutjiono
Thomas dan Sutjiono dalam Rayandra Asyhar mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi tiga kelompok, yakni pengalaman langsung, pengalaman tiruan dan pegalaman verbal.
1)      Pengalaman melalui informasi verbal, yaitu berupa kata-kata lisan yang diucapkan oleh pembelajar, termasuk rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak seperti bahan cetak, radio dan sejenisnya.
2)      Pengalaman media nyata, yaitu berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (first hand experience) maupun mengamati atau objek sebenarnya di lokasi. Media yang termasuk kelompok ini adalah alam semesta, real process/activities seperti sentra produksi, hutan, pasar dan sejenisnya.
3)      Pengalaman melalui media tiruan adalah berupa tiruan atau model dari suatu objek, proses atau benda. Tiruan tersebut bisa berwujud model, prototipe, simulasi proses, tiruan dari situasi melalui dari dramatisasi atau sandiwara, dan berbagai rekaman atau objek kejadian. Contohnya globe bumi sebagai model planet bumi.

4.      Berdasarkan Penggunaan
Penggolongan media pembelajaran berdasarkan penggunaannya dapat dibagi tiga kelompok, yaitu media yang dikelompokkan berdasarkan jumlah pengguna, berdasarkan cara penggunaannya, dan berdasarkan hierarki manfaat media.
a)      Berdasarkan jumlah penggunanya
Berdasarkan jumlah penggunanya, media pembelajaran dapat dibedakan ke dalam tiga macam, yakni:
1)      Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual oleh peserta didik.
2)      Media pembelajaran yang penggunaannya secara berkelompok/kelas.
3)      Media pembelajaran yang penggunaannya secara masal.

b)      Berdasarkan cara penggunaannya
Berdasarkan cara penggunaannya, media pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)      Media tradisional atau konvensional (sederhana), misalnya peta, ritatoon (simbol-simbol grafis), rotatoon (gambar berseri), dll.
2)      Media modern atau kompleks, seperti komputer diintegrasikan dengan media-media elektronik lainnya.

c)      Pengelompokan berdasarkan hirarki manfaat media                     
Menurut Midun sebagaimana dalam Rayandra Asyhar, selain jumlah pengguna dan cara penggunaannya, media pembelajaran dapat pula digolongkan berdasarkan hirarki pemanfaatannya dalam pembelajaran. Hal ini diungkapkan oleh Duncan, yang ingin mensejajarkan biaya investasi, kelengkapan dan keluasan lingkup sasarannya di satu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya di lain pihak, dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hirarki. Dengan kata lain, semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas ruang lingkup sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana jenis perangkat medianya, semakin murah biayanya, semakin mudah penggunannya, semakin khusus dan lingkup sasarannya semakin terbatas.



C.    Karakteristik Media Pembelajaran
Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari garis, bentuk, warna, dan tekstur (Arsyad, 1997). Untuk memberi kesan penekanan, juga untuk membangun kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi realisme dan menciptakan respon emosional diperlukan warna. Sementara, tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan halus, juga untuk menambah penekanan sebagaimana halnya warna.
Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran, perlu diperhatikan beberapa prinsip agar media tersebut memberikan pengaruh efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Meyer (2009) menyebutkan sepuluh prinsip,yang secara rinci tercantum dalam bukunya "Multimedia Learning". Selanjutnya, Arsyad (1997) menyatakan simbol pesan visual hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.
·         Kesederhanaan secara umum mengacu kepada sejumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan peserta didik menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang dan rumit harus dibagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Kata­-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan atau serangkaian tampilan visual.
·         Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian peserta didik. Dengan menggunakan ukuran, hubungan- hubungan, perspektif, warna atau ruang penerangan dapat diberikan unsur penting.
·         Keterpaduan. la mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya. Misalnya, jika kita menginformasikan tentang guru yang sedang mengajar di kelas, maka elemen-elemen yang terkandung dalam informasi itu harus ada, seperti guru itu sendiri, siswa, bangku, papan tulis, media, dll.

1.      MediaVisual Non Proyeksi
Media visual non proyeksi merupakan jenis media yang sering digunakan dalam pembelajaran karena penggunaannya sederhana, tidak memerlukan banyak kelengkapan dan relatif tidak mahal. Media visual nonproyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih realistik. Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran antara lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model dan prototipe dan media grafis.
Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran antara lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model dan prototipe dan media grafis
a.       Benda Realita (Banda Nyata)
Benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta didik sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, tetapi siswa dapat melihat langsung ke lokasi obyek. Sebagai contoh, untuk mempelajari keanekaragaman hayati, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem,.dan organ tanaman, siswa bisa mengamatinya langsung di lokasi atau habitatnya, misalnya melalui kunjungan atau studi lapangan.
b.      Model dan Prototipe
Model dan prototipe adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model atau prototipe dalam pembelajaran untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan benda realia, baik keterbatasan karena alasan biaya maupun karena sulit dijangkau. Misalnya, untuk mempelajari letak geografis wilayah di planet bumi diperlukan model berupa globe bumi.
c.       Media Ceta
Media cetak adalah media pembelajaran yang disajikan dalam bentuk tercetak (prited media). Media jenis ini termasuk kelompok media yang paling tua dan banyak digunakan dalam proses pembelajaran karena praktis penggunaannya dan tersedia di banyak tempat. Beberapa contoh media cetak adalah buku teks, modul, majalah dan sejenisnya.
d.      Media Grafis
Media grafis menyalurkan pesan dan informasi melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media gratis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan apanila hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Beberapa contoh media grafis antara lain: gambar, kartun, karikatur, grafik, diagram, dan lain-lain.

2.      MediaVisual Proyeksi
Berkembangnya produk-produk teknologi informasi dan komunikasi, dan komputer dewasa ini, memungkinkan media visual pembelajaran dapat ditampilkan dengan alat proyeksi (projektor). Proyektor berfungsi untuk menampilkan objek-objek atau ilustrasi pada layar proyeksi atau layar monitor dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran sebenarnya, sehingga mudah dilihat dan diamati oleh seluruh peserta didik dalam satu kegiatan pembelajaran. Media visual proyeksi dapat dibuat dari kreasi hasil pemotretan menggunakan kamera dan hasil kreasi tanpa kamera melainkan menggunakan program aplikasi yang tersedia dalam berbagai macam seperti Powerpoint, ChennDraw, AutoCad, Paint dan lain-lain.

3.      Media Audio
Media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media audio berfungsi merekam dan memancarkan suara manusia, binatang, dll dan untuk tujuan interview. Media audio digunakan dalam pengembangan keterampilan-keterampilan mendengarkan untuk pesan-pesan lisan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif berupa kata-kata, musik, dan efek suara (sound effect). Media audio memiliki jenis dan bentuk yang bervariasi, di antaranya adalah radio, piringan hitam, pita kaset suara, compact disc (CD).

Pesan-pesan dapat juga dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan mendengarkan dari si penerima pesan. Penerima pesan harus mampu mengarahkan dan mendukung konsentrasinya pada suatu rangkaian informasi yang didengarnya. Dan seringkali kita berpikir lebih cepat dari pada membaca dan menulis dan menggunakan. Seorang pendengar yang baik perlu mengembangkan keterampilan untuk mengorganisasikan dan menyimpan informasi, sehingga pesan atau informasi disimpan di dalam ingakatan jangka panjang (long term memory) bertahan lama. Hal itu akan terjadi jika: pengirim pesan (komunikator) menyampaikan pesan dengan jelas dan logis, maka penerima pesan (komunikan) akan memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dengan baik.

4.      Media Audio-Visual
Media ini dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio-visual terbagi dua macam, yakni:
·         Audio visual murni yaitu balk unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu satu  sumber seperti video kaset.
·         Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal-dari cumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Media video dapat diklasifikasikan sebagai media audio-visual. Walau bentuk fisiknya berbeda, media ini memiliki kesamaan dengan film, yakni sama-sama mampu menayangkan gambar bergerak. Media video telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari hiburan, sampai bidang pendidikan dan pembelajaran. Media ini dapat mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya. Perencanaan yang baik dalann menggunakan media video akan membuat proses komunikasi (pembelajaran) menjadi lebih efektif.
5.      Multimedia
Istilah multimedia nnuncul pertama kali di awal 1990 melalui media masa. Istilah ini dipakai untuk nnenyatukan teknologi digital dan analog dibidang entertainment, publishing, communications, marketing, advertising, dan juga commercial. Multimedia merupakan penggabungan dua kata "multi" dan "media". Multi berarti "banyak" sedangkan media atau bentuk jamaknya berarti  medium.
Vaughan (2004) menjelaskan bahwa multimedia adalah sennbarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi,animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui hardware komputer. Sejalan dengan hal di atas, Heinich et al (2005) menyatakan bahwa multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang berpadu seperti teks,grafik,animasi, dan video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem konnputer (Supriatna, 2007). 

Dengan mempelajari karakteristik media pembelajaran, maka kita akan mengetahui berbagai karakteristik media sebagai bahan acuan dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa dengan menggunakan media supaya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif.





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1)      Sudah sangat banyak ragam dan format media yang dikembangkan dan diproduksi untuk pembelajaran, namum pada dasarnya media tersebut dapat di kelompokkan menjadi empat jenis, yaitu : Media Audio,  media visual, media audio-visual, dan multimedia.
2)      Pengelompokan media pembelajaran itu sangatlah penting. Media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan ciri fisik, berdasarkan pengalaman belajar, berdasarkan persepsi indera, berdasarkan pengunaan, dan berdasarkan manfaat atau hirarki.
3)      Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik masing-masing itu semua berdasarkan dari jenis media pembelajaran.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

author
Mentari Ritonga
Knowledge is something that can't steal.